banner 120x600
banner 120x600

Dinas Pariwisata Buton Utara Kembangkan Desa Wisata

  • Bagikan
Joni Muhammad Afrizal Aqsha. (istimewa)

LiteraturSultra.com – Kabupaten Buton Utara (Butur) memiliki potensi wisata pedesaan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Desa di Butur memiliki karakteristik alam yang menarik, kehidupan sosial dan budaya yang unik.

Potensi ini dipandang perlu didorong dan dikembangkan sesuai dengan karakteristik sosial masyarakat.

Pengembangan potensi wisata berbasis masyarakat merupakan upaya strategis dalam membangun masyarakat. Pengembangan wisata pedesaan merupakan investasi jangka panjang dan potensial karena sumberdaya alam sudah tersedia.

Saat ini berdasarkan surat keputusan penetapan, ada 14 desa wisata di Kabupaten Buton Utara yang tersebar di seluruh kecamatan.

Desa wisata merupakan hal yang menjadi perhatian khusus dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk dikembangkan, sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di desa dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Desa wisata itu sendiri merupakan konsep pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism) yang mengedepankan partisipasi aktif masyarakat, dengan tujuan memberikan kesejahteraan bagi mereka dengan tetap menjaga kualitas lingkungan serta melindungi kehidupan sosial budayanya.

Konsep pariwisata berbasis masyarakat ini sesuai dengan pariwisata berkelanjutan (suistanable tourism) yang memerlukan partisipasi masyarakat.

“Oleh karena itu, pada rencana awal pengembangan desa wisata di Buton Utara saat ini, secara bertahap mulai melakukan identifikasi dan pemetaan profil desa di 4 desa yaitu Desa Malalanda, Desa Kadacua, Desa Wasalabose dan Desa Banubanua Jaya. Dan ke depannya akan dilanjutkan dengan 10 desa lainnya,” kata Joni Muhammad Afrizal Aqsha, Perencana Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Butur dalam keterangan tertulis.

Dengan dikembangkannya desa wisata, pihaknya berharap potensi-potensi yang ada di desa wisata, baik dari potensi wisata, potensi budaya, maupun kehidupan sosial dapat dikelola dan dikembangkan sehingga menjadi pundi-pundi pendapatan masyarakat di sekitar desa wisata.

“Kemudian hal lain yang juga menjadi harapan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Buton Utara adalah dengan ditetapkannya Buton Utara sebagai salah satu dari seven wonder di Sulawesi Tenggara, maka agar desa-desa wisata di Buton Utara bersiap diri menjadi destinasi penyangga dari wisata Mangrove,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *