LiteraturSultra.com – Perumahan merupakan salah satu kebutuhan primer yang sangat mendasar bagi kehidupan masyarakat. Semua orang butuh rumah yang layak huni.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra) turut memberikan perhatian serius terhadap tuntutan akan kebutuhan hunian yang layak bagi warga setempat.
Semangat pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat terlihat ketika kunjungan reses Anggota DPRD di Kelurahan Sara Ea Kecamatan Kulisusu. Di mana, usulan warga yang dititipkan kepada para wakil rakyat salah satunya adalah bantuan perumahan.
Gayung bersambut, usulan tersebut mendapat respon positif dari legislator yang datang berkunjung melakukan tatap muka dengan warga setempat.
DI hadapan warga, Anggota DPRD Butur, Muslimin Isi, menuturkan bahwa usulan yang dititipkan kepadanya akan ia tindak lanjuti. Sederet aspirasi masyarakat yang berhasil diserap dan ditampung di lapangan, bakal menjadi bahan untuk disuarakannya di parlemen.
Tuntutan pemenuhan kebutuhan rumah warga yang layak huni akan dibahas DPRD bersama pemerintah daerah setempat.
Program bantuan perumahan, selain bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), ada pula yang digulirkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Di Kabupaten Buton Utara sendiri, bantuan perumahan yang disalurkan kepada masyarakat sudah cukup banyak, seperti program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan Bedah Rumah.
Satu hal yang pasti dalam program ini, setiap calon penerima bantuan, wajib memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. “Perlu saya sampaikan, terkait bedah rumah, rumah yang dibantu itu harus milik sendiri, kemudian dasarnya atau pondasinya harus ada,” ujar Muslimin Isi di hadapan warga Sara Ea.
Program BSPS digulirkan untuk merangsang atau mendorong masyarakat berpenghasilan rendah dalam membangun atau mewujudkan hunian yang layak. “Itu anggaran tidak besar, hanya sekitar Rp17 juta, tetapi harus juga ada swadayanya dari masyarakat,” jelas Muslimin.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu lebih lanjut menambahkan, usulan bantuan perumahan tersebut harus pula didukung dengan proposal atau data yang riil. Hal ini penting, agar ketika usulan ini terwujud, bantuan yang disalurkan nanti tepat sasaran.
“Jadi kasihkan saya proposal, saya bersama Pak Mazlin (Anggota DPRD Butur) supaya kita upayakan di DPRD,” pintanya.
Sementara itu, Mazlin yang juga hadir bertatap muka dengan warga Sara Ea menyampaikan bahwa pemberian bantuan perumahan perlu dilakukan secara selektif, agar bantuan yang disalurkan pemerintah tepat sasaran atau diberikan kepada warga yang benar-benar layak untuk dibantu.
Senada dengan Muslimin Isi, Mazlin yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Butur itu pun sangat antusias menerima usulan yang disampaikan oleh warga Kelurahan Sara Ea. Ia berkomitmen akan memperjuangkan aspirasi tersebut di parlemen.
Agar usulan yang disampaikan lebih akurat, Mazlin juga menyarankan kepada pemerintah kelurahan setempat, agar apa yang diusulkan warga setempat didukung dengan data yang riil.
Kunjungan reses anggota DPRD Buton Utara rutin dilakukan tiga kali dalam setahun. Para legislator itu turun lapangan menyambangi konstituen daerah pemilihan (dapil) masing-masing
Berbagai aspirasi masyarakat yang berhasil diserap di lapangan, ditampung lalu disuarakan di parlemen.
Selain bantuan perumahan, pemerintah dan warga Kelurahan Sara Ea juga menitip sejumlah aspirasi kepada anggota DPRD yang datang berkunjung. Di antaranya mobil pengangkut sampah, bantuan alat gali sumur, mesin jahit dan bantuan UMKM, serta usulan pengadaan pembangunan gedung aula Kantor Kelurahan Sara Ea.
“Kebetulan kami di Komisi I tentang pemerintahan, kami akan upayakan untuk menyahuti persoalan itu dan kami akan suarakan di DPRD,” tandas Muslimin Isi menyahuti usulan pembangunan aula kantor yang disampaikan Sekretaris Lurah Sara Ea, Amiluddin. (Adv)