LiteraturSultra.com – Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) nemperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1444 H di halaman Rumah Jabatan Bupati, Jumat (14 Oktober 2022).
Acara tersebut diisi dengan ceramah bertemakan “Jadikan Maulid Nabi Muhammad SAW Untuk Memperkuat Kemandirian Ekonomi Menuju Buton Utara Yang Maju, Adil Dan Sejahtera” yang disampaikan oleh Ustadz Jamaluddin Uksim.
Peringatan maulid kali ini juga dimeriahkan dengan lomba menghias pohon telur antar organisasi perangkat daerah (OPD).
Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah, dalam sambutannya menyerukan ajakan untuk meneladani kisah Nabi Besar Muhammad SAW.
“Marilah kita telusuri dan kita hayati perilaku hidup Rasulullah yang selanjutnya kita jadikan acuan di dalam aktivitas sehari-hari dan berjuang di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ucapnya.
Ridwan menyebut, sedikitnya ada tiga perubahan yang sangat penting bagi umat manusia, setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Pertama, perubahan di bidang sosial. Menurutnya, pada zaman jahiliah terjadi ketidakadilan di dalam masyarakat. Pada saat Itu, sangat menonjol perbedaan ras, perbedaan kelas, yakni kelas majikan atau tuan dan kelas budak. Kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam datang dan mengubah segala ketidakadilan tersebut.
“Beliau berdakwah kepada mereka bahwa manusia tidak ada bedanya antara satu sama lain. Manusia mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jika ada perbedaan, maka hal itu hanya diukur dari tingkat ketakwaan seseorang kepada Allah,” jelas Ridwan.
Kedua, perubahan di bidang akidah. Sebelum Nabi Muhammad SAW diutus sebagai nabi dan rasul, bangsa arab pada aaat itu adalah penyembah berhala, patung dan lainnya yang dianggap mempunyai kelebihan dan kekuatan.
Kemudian Nabi Muhammad SAW datang menghancurkan berhala tersebut untuk menyadarkan manusia bahwa patung-patung tersebut hanyalah benda mati yang tidak bisa memberikan manfaat kepada yang menyembahnya. “Hanya Allah-lah satu-satunya yang menciptakan dan memelihara alam semesta beserta isinya,” lanjut Ridwan Zakariah.
Selanjutnya yang ketiga adalah perubahan di bidang ketatanegaraan dan kepastian hukum. Pada zaman jahiliah sangat sulit mencari kebenaran dan keadilan. Segala keputusan atau ketentuan hukum tidak didasarkan pada kebenaran atau hak, melainkan didasarkan pada kekuatan dan kekuasaan. “Yang kuat dan yang berkuasa akan menindas yang lemah,” jelas Ridwan.
“Begitu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam datang, maka diubahlah semuanya itu dengan sistem demokrasi, kebebasan. Keadilan segala dan kebersamaan serta perundang-undangan harus bersumber kepada Al-quran. Adapun yang belum ditentukan dalam wahyu Allah, maka ditentukan dalam bermusyawarah bersama,” Ridwan menambahkan.
Turut hadir dalam perayaan maulid Ketua DPRD Butur Muhammad Rukman Basri, Sekretaris Daerah Muhammad Hardhy Muslim, Dandim 1429/Butur Letkol Kav. Khomarudin, Ketua TP. PKK, Para Staf Ahli Bupati dan Asisten serta pimpinan OPD. (*)