banner 120x600
banner 120x600

Dishub Sultra Benahi Sejumlah Dermaga Penyeberangan

  • Bagikan
Muhammad Rajulan. (istimewa)

LiteraturSultra.com – Pelabuhan penyeberangan menjadi salah satu fokus sasaran program Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kelayakan dermaga serta fasilitas pendukungnya yang tersebar di berbagai daerah di Sultra, terus dipantau. Pada titik-titik yang dianggap belum memadai atau kurang layak, dilakukan pembenahan secara bertahap.

Ini dilakukan, demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang melintasinya.

Tahun 2022, Dishub Sultra melakukan rehabilitasi juga tambahan pembangunan fisik pada beberapa pelabuhan penyeberangan. Anggaran miliaran dikucurkan, demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Pelabuhan penyeberangan di Dongkala Kabupaten Bombana, salah satunya. Dishub Sultra menggelontorkan dana miliaran untuk pembangunan plengsengan dermaga yang mejadi akses utama penumpang dan barang saat keluar-masuk kapal.

Hal ini dilakukan demi meningkatkan kelancaran mobilitas barang dan jasa di pelabuhan, serta kenyamanan dan keselamatan setiap penggunanya.

Pelabuhan kapal fery tersebut menghubungkan rute antara Kabaena, Buton Tengah dan Kota Baubau.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sultra, Muhammad Rajulan, mengungkapkan Pelabuhan Penyeberangan Dongkala memang sudah sangat perlu untuk dilakukan pembenahan. Sebab kondisinya sangat memprihatinkan.

“Di sana (Pelabuhan Dongkala), dermaganya sudah sekian lama tidak pernah direhabilitasi, malahan MB (Movable Bridge) nya itu dari kayu. Makanya kita antisipasi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dibuatlah di sana plengsengan,” ungkap Rajulan, Selasa (15/11/2022).

Selain Pelabuhan Dongkala, Dishub Sultra tahun ini juga fokus melakukan pemenuhan fasilitas pendukung di beberapa dermaga penyeberangan. Di antaranya penyeberangan kapal feri Baubau-Waara, kemudian Torobulu-Tampo, dan Amolengo-Labuan, termasuk dermaga yang ada di Mawasangka Kabupaten Buton Tengah.

“Di sana kita rehab fasilitas pendukungnya, misalnya wc (water closet) yang kita perbaiki, karena selama ini wc ada yg tidak berfungsi, ada yang tidak ada airnya, jadi kita rehab,” lanjutnya.

Fasilitas umum seperti ini, masih kata Rajulan, juga tidak kalah pentingnya untuk dibenahi. Sebab, tidak jarang masyarakat yang pergi ke toilet ketika berada di area pelabuhan.

“Misalnya kamar mandi dan wc, itu yang selalu dicari,” tambahnya.

Selain itu, ruang tunggu di area pelabuhan penyeberangan juga dibuat lebih nyaman, dengan harapan masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya. “Masyarakat bisa terlayani dengan baik,” pungkasnya.

Selain melakukan rehabilitasi, Dishub Sultra juga telah menuntaskan desain beberapa pelabuhan. Seperti desain dermaga modern Labuan-Amolengo, dan dermaga Polairud.

“Tinggal kita usulkan kegiatan fisiknya,” kata Rajulan.

Dermaga Polairud, sifatnya hibah dari Pemerintah Provinsi Sultra. Anggaran untuk kegiatan fisiknya sudah diusulkan, untuk dibahas lebih lanjut bersama legislatif.

Sementara untuk dermaga Amolengo-Labuan, pihaknya akan berupaya mendapatkan suntikan anggaran dari pusat, apabila kemampuan APBD Provinsi terbatas untuk membiayai pengerjaan pembangunan fisiknya.

“Karena anggarannya lumayan besar,” ungkap Rajulan. (Adv)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *