banner 120x600
banner 120x600

Legislator Butur, Trisna Jaya, Suarakan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

  • Bagikan
Muhammad Trisna Jaya (istimewa)

Literatursultra.com – Sebagai mitra pemerintah daerah yang memiliki fungsi pengawasan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Utara terus melakukan monitoring terhadap kinerja eksekutif.

Salah satu sektor yang menjadi perhatian wakil rakat adalah pelayanan publik di bidang kesehatan. Pasalnya, pelayanan kesehatan dinilai sangat urgen dan menyangkut keselamatan masyarakat.

Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Butur telah mangalokasikan 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai segala kebutuhan penunjang pelayanan kesehatan di daerah setempat. Salah satu sasarannya untuk meminimalisir warga meninggal akibat sulit mendapatkan pertolongan dari pelayanan kesehatan.

Sebagai lembaga memiliki fungsi pengawasan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buton Utara terus melakukan monitoring pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas yang menjadi kebutuh dasar masyarakat di seluruh kecamatan.

Anggota DPRD Buton Utara, Muhammad Trisna Jaya, mengungkapkan peningkatan kualitas layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas yang menjadi kebutuh dasar masyarakat di seluruh kecamatan harus terus dilakukan.

RSUD Buton Utara, misalnya, harus terus dibenahi, terutama kebutuhan fasilitas kesehatan seperti Bank Darah menjadi urgen keberadaannya untuk kebutuhan transfusi darah untuk tindakan operasi ataupun pasien yang bersalin. Selama ini, Butur masih bergantung pada ketersediaan darah di luar daerah, seperti Kendari dan Baubau.

Selain itu, nilai akreditasi puskesmas di daerah berjuluk Lipu Tinadeakono Sara tersebut belum ada mencapai utama, kurangnya tenaga kesehatan khususnya dokter di puskesmas, sarana dan prasarana puskesmas yang belum sesuai standar dan sistem manajemen mutu pelayanan di puskesmas belum maksimal menjadi dasar pembenahan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan jenis tenaga kesehatan di puskesmas paling sedikit terdiri atas dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan dan ahli teknologi laboratorium medik

Politisi Partai Kebangikat Bangsa (PKB) itu lebih lanjut menambahkan, pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, di samping sandang pangan dan papan. Tanpa hidup yang sehat, hidup manusia menjadi tanpa arti, sebab dalam keadaan sakit manusia tidak mungkin dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik.

“Selain itu orang yang sedang sakit (pasien) berharap dari tenaga kesehatan yang dapat menyembuhkan penyakitnya dan tenaga kesehatan tersebut akan melakukan apa yang dikenal dengan upaya kesehatan dengan cara memberikan pelayanan kesehatan,” terangnya.

Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Ketua Bappilu PKB Butur itu memandang banyak hal yang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya dan mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan/ataupun masyarakat. (adv)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *