Literatursultra.com – Bupati Buton Utara (Butur) Muhammad Ridwan Zakariah, memberikan piagam penghargaan dan uang pembinaan kepada pelajar berprestasi. Penghargaan tersebut diserahkan pada momen upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 yang berlangsung di Lapangan Raja Jin Kecamatan Kulisusu, Selasa (2/5).
Para siswa tersebut menerima penghargaan karena telah mengharumkan nama baik daerah Kabupaten Buton Utara dan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di kancah nasional.
Pelajar penerima penhargaan tersebut masing-masing Wa Fitrah Agresta, asal SD Negeri 1 Lipu, karena telah mewakili Kanwil Sulawesi Tenggara sebagai peserta Porsadinas-V di Bandung.
Kemudian Jesika Melani Putri dari SMA Negeri 1 Kulisusu atas partisipasinya sebagai juara 1 pada lomba pidato tingkat Korem 143 Haluoleo serta berhasil meraih juara kedua di tingkat Kodam Hasanuddin.
Upacara bendera peringatan Hardiknas 2023 di Butur berlangsung khidmat, diikuti oleh barisan siswa SMA, Pramuka, SMP dan SD dengan diiringi oleh kelompok marching band SMA Negeri 1 Kulisusu.
Turut hadir Wakil Bupati Butur Ahali, Ketua DPRD Butur Muhammad Rukman Basri, Dandim 1429/Butur Letkol Kav. Khomarudin, Kapolres Butur AKBP Herman Setiadi, Anggota DPRD Butur, para Staf Ahli Bupati, Asisten Setda dan Pimpinan OPD, serta Wakil Ketua TP PKK Butur bersama Ketua Persit KCK Dim Butur dan Ketua Bhayangkari Polres Butur, yang masing-masing mengenakan baju sentuhan daerah.
(Foto: Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Buton Utara)
Bupati Butur yang memimpin upacara membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekonologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Anwar Makarim, menegaskan bahwa gerakan bersama dalam menyemarakkan Merdeka Belajar merupakan kelanjutan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntut bakat, minat dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan anggota masyarakat.
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.
“Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas, sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program kampus merdeka,” kata Bupati Butur saat membacakan pidato Mendikbudristek.
Selain itu, lanjutnya, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku, sekarang lebih bebas berinovasi di kelas. Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform kurikulum merdeka mengajar.
“Transformasi yang massif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita,” ucap Ridwan Zakariah.
Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil. Dengan merefleksikan hal-hal yang telah dilakukan sepanjang tiga tahun terakhir, dapat dirancang arah perjalanan ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar.
“Mari kita semarakkan hari ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan,” pungkasnya.
Di akhir upacara Hardiknas, Bupati Buton Utara bersama Wakil Bupati Butur dan Forkopimda Butur bersama-sama melakukan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur dalam merayakan Hari Pendidikan Nasional di Daerah.
