LiteraturSultra.com – Kabupaten Buton Utara (Butur) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) punya potensi sumber daya alam melimpah. Tak hanya dianugerahi tanah subur, daerah yang terletak di ujung utara pulau buton itu juga menjadi harapan masyarakat yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan.
Tidak sedikit warga setempat bermata pencaharian di sektor tersebut, utamanya sebagai nelayan tangkap.
Pemerintah Kabupaten Buton Utara tentunya menyadari hal ini. Sektor perikanan dan kelautan memang sangat potensial untuk dikembangkan dan dinilai masih sangat menjanjikan bagi masa depan butur.
Pemerintah daerah setempat bahkan mencatat, hasil pertanian dan perikanan sebagai sektor utama penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Buton Utara. PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di daerah tersebut.
Olehnya, masyarakat nelayan di butur terus disuport melalui berbagai kebijakan, salah satunya dengan memberikan bantuan sarana prasarana perikanan tangkap, agar memudahkan aktivitas para nelayan saat melaut serta meningkatkan produktivitas hasil tangkapan.
Kali ini, sebanyak 88 Kelompok nelayan yang tersebar di enam kecamatan se-Butur mendapat bantuan sarana prasarana perikanan tangkap.
Bantuan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Perikanan Butur tahun anggaran 2022, berupa paket kapal fiberglass dibawah 5 gross ton (GT) sebanyak 50 unit kapal dan mesin tempel kapasitas 15 HP sebanyak 38 unit yang dilengkapi dengan peralatan nelayan lainnya.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Butur Muhammad Hardhy Muslim didampingi Plt. Kepala Dinas Perikanan Butur Muhammad Said, bertempat di halaman kantor dinas perikanan daerah setempat, Kamis (26 Januari 2023).
Hardhy Muslim dalam kesempatan itu berpesan kepada kelompok penerima agar memanfaatkan bantuan ini dengan beik, guna meningkatkan hasil tangkapan.
“Semoga ke depan masih banyak lagi bantuan kepada nelayan dengan kapasitas yang lebih besar lagi,” ungkapnya.
Hardhy Muslim yang juga Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Butur itu menuturkan, untuk menjawab kebutuhan nelayan, tidak semata-mata hanya mengandalkan anggaran di daerah saja.
Terbentuknya HNSI Butur, lanjutnya, juga dapat mempermudah pemerintah daerah dalam rangka membantu dan memfasilitasi memperjuangkan kebutuhan nelayan setempat.
Diketahui, HNSI merupakan organisasi masyarakat berbasis nelayan yang telah diformalkan oleh pemerintah. “Selama ini kita hanya berharap pada bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus, seperti sarana prasarana tangkap yang diterima para nelayan hari ini. Ke depannya kita bisa bermohon langsung melalui HNSI,” ungkap Hardhy Muslim. (Adv)
