banner 120x600
banner 120x600

BI Beri Bantuan Kepada Gapoktan Desa Liya Togo Wakatobi

  • Bagikan
Istimewa

Literatursultra.com – Bank Indonesia (BI) memberikan bantuan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Liya.

Bantuan tersebut berupa pembangunan saung tani, gudang bawang merah, prasarana pengairan berupa tower penampungan air, untuk dialirkan ke lahan-lahan yang sudah terolah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wakatobi Tamrin mengatakan, jumlah anggaran bantuan untuk tahap pertama sebesar Rp500 juta, dilakukan secara swakelola kepada Gapoktan Tamburu Liya melalui rekening kelompok.

Tenaga kerjanya, juga diambil dari anggota kelompok, mulai dari pembangunan irigasi, gudang dan akan dilanjutkan dengan pembangunan saung tani.

Menurut Tamrin, dukungan BI tersebut sangat luar biasa. Kerja sama multipihak antara BI, kelompok tani dan terutama pemda, melalui dorongan Bupati Wakatobi yang berkoordinasi langsung dengan Direktur BI pusat dan BI Provinsi yang ditindaklanjuti dengan kunjungan ke Wakatobi.

“Hasil daripada koordinasi itu melahirkan sebuah program yaitu pengembangan bawang merah untuk penanganan inflasi di Sultra yang khusus ditempatkan di Kabupaten Wakatobi,” ungkapnya, Selasa (25/7/2023).

Dijelaskan pula, sejak awal terkait kesiapan lokasi, BI menghendaki agar pengembangan dilakukan di satu hamparan. Setelah diidentifikasi di Liya Togo, kemudian dilakukan perluasan melalui rapat bersama dengan tokoh adat, pemerintah desa dan berbagai pihak dan hingga ditetapkan lokasinya di tempat itu.

“Gapoktan serius untuk melakukan pengembangan bawang merah ini, maka ke depan kemungkinan besar Liya itu akan menjadi lumbung tanaman bawang merah. Ini diseriusi oleh BI mulai dari penanaman, pengembangan sampai pada pemasarannya,” ungkapnya.

Tamrin menambahkab, bantuan tahap kedua akan berkembang lagi, termasuk dengan kandang ternak komunal dan beberapa prasarana lainnya yang kalau dijumlahkan secara keseluruhan mencapai Rp1 miliar.

Menurutnya, program itu akan terintegrasi dengan dinas. Ke depan, peternak-peternak kambing bisa berternak di sekitar lahan bawang. Melalui kandang tersebut, kemudian kotorannya dijadikan pupuk organik.

“Kita sudah lakukan pelatihan cara membuat pupuk organik. Kita semua berdoa dan berupaya, yang jelas saya selaku kepala dinas yang ditugaskan optimis dan siap mendukung semua program pembangunan daerah, terutama di bidang pertanian ini,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *